Selamat Datang

Selamat datang di Jendela Dzulqarnain

Yang merugi di Bulan Ramadhan

Khutbah 1:
[Muqaddimah]

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokaatuh.
Alhamdulillahi al-ladzii ja'ala laila wa an-nahaar Khilfata liman arooda an yaatadzakkaro au arooda syukuuro. Wa waqqofa man syaa-a li'ibaaditihi li ath-thoo'aat wa al-a'mali ash-sholihaat wa kaana sa'yuhum masykuuro.
Asyhadu an Laa ilaaha illallahu wah dahu laa syariikalah lahu almulku wa lahu al-hamdu ilaihi al-muntaha. wa annahu huwa ahbaka wa abkaa..Wa kaana 'ala kulli syai-in qodiiro.
Wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluh , khoiru man qooma washoob wa tsabbata wastaqom..ba'atahu al-lahu baina yadai wa as-saa'ati bashoro wa nadhiro wa daa'iyan ilallahi bi idznihi wa siroojan wa muniiro..Shallallahu 'alaihi wa 'ala Aalihi wa ash-haabihi wasallama tasliiman katsiiro. Amma Ba'du:

[Isi]
Ma'asyirol muslimin, Jama'ah jumat Rahiimani wa rohiimakumullah
Diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari di dalam Al-Adabil Mufrad, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta'ala 'anhu, beliau bertutur,
[Teks arab]
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'aaihi wa sallam  pernah naik ke mimbar lalu beliau berkata "Aaamiin (Ya Allah Kabulkanlah), Aamiin, Aamiin. (3 kali)." Maka dikatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, Engkau sebelumnya belum pernah melakukan yang seperti ini'. Maka beliau menjawab, "Sesungguhnya Jibril berkata kepadaku: 'Celakalah seorang hamba yang didapati oleh kedua orang tuanya atau salah satu keduanya, kemudian dia tidak dimasukkan ke dalam surga." Maka kata Nabi, "Aku berucap aamiin (semoga Allah mengabulkan". Kemudian Jibril berkata, 'Celakalah seorang hamba yang Ramadhan masuk kepadanya kemudian tidak diampuni untuknya. Maka kata Nabi, "Sayapun mengucapkan aamiin (Ya Allah kabulkanlah)." Kemudian kata Jibril, 'Celakalah seorang hamba yang namamu disebut disisinya kemudian diaa tidak bersholawat kepadamu. maka Nabi bersabda, "Sayapun berkata amiin, Ya Allah kabukanlah."

Juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta'ala 'anhu dengan lafadz yang lain, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Celakalah seorang lelaki yang namaku disebut disisinya lalu dia tidak bersholawat kepadaku, dan celakalah seorang lelaki yang ramadhan masuk kepadanya kemudian Ramadhan berlalu sebelum diampuni dosanya dan celakalah seorang lelaki yang kedua orangtuanya, dia mendapati kedua ornag tuanya dalam keadaan tua lalu  keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga."

Hadits yang agung ini, terdapat di dalamnya peringatan. Peringatan yang sangat besar terhadap-orang-orang yang berpuasa. Orang-orang yang masuk di bulan Ramadhan dan dia keluar dari bulan tersebut dalam keadaan tidak diampuni dosa-dosanya. wal iyadzubillah. Dan ini adalah orang yang sangat merugi. Orang yang sangat merugi . Dan kerugian memiliki tanda-tanda dari tanda-tanda kerugian tersebut adalah:

[Tanda-tanda kerugian:]
1. Seorang yang masuk dalam bulan Ramadhan ini, dia melaksanakan puasa, melaksanakan shalat malam tapi bukan karena keimanan dan mengharap pahala  . Rasulullah  Shallallahu 'alaihiwa sallam bersabda: [Teks arab] "Siapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni apa yang telah lalu dari dosanya" Demikian pula halnya dalam sholat malam.Nabi bersabda, "[teks arab] Siapa yang melakukan qiyamullail karena keimanan dan mengharap pahala maka akan diampuni apa yang telah lalu dari dosanya" . Dan dalam hal lailatul qadr, "[teks arab] Siapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul qadr karena keimanan dan mengharap pahala maka akan diampuni apa yang telah lalu dari dosanya"

Hadits Abu Hurairah dalam 3 lafadznya, semuanya dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

Dia melakukan puasa bukan karena keimanan, bukan pula karena mengharap pahala. Dia berpuasa karena ingin dilihat manusia. Kebiasaan orang-orang berpuasa, semua yang berada di rumahnya berpuasa, tetangga dan kerabatnya berpuasa, kawan-kawannya berpuasa. Dia malu kalau tidak berpuasa. Maka ini orang yang melakukan ibadah bukan karena keimanan dan mengharap pahala. Dan sungguh kerugian untuknya. Karena amalan tidaklah diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kecuali dengan keikhlasan. [Firman Allah], "[teks arab] Dan Kami hadapkan amalan yang mereka lakukan  lalu kami jadikan amalannya bagaikan debu yang beterbangan"

2. Dan diantara bentuk kerugian di dalam bulan Ramadahan adalah seorang yang tidak mengambil pelajaran dari bulan ini, tidak memetik makna takwa di dalam kehidupannya , tidak pula semakin mendekatkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala , dan tidak pula dia berakhlak dengan akhlaq orang-orang yang berpuasa , memiliki akhlak yang baik. Sebagaimana keumuman orang-orang yang berpuasa. Karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits riwayat Bukhari menjelaskan kerugian yang seperti ini, kata Beliau, "[teks arab]  Siapa yang tidak meninggalkan ucapan palsu dan beramal dengannya. maka Allah tidak ada keperluan pada ia meninggalkan makanan dan minumnya."

3. Dan juga dari golongan orang yang merugi adalah mereka yang menghabiskan menghabiskan waktunya di bulan Ramadhan ini dalam hal yang tidak ada manfaatnya, menghabiskan kegiaatannya dalam perkara yang tidak mendekatkannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala . Padahal dia adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, makmur dengan kebaikan, tapi dia tidak memperoleh hal tersut di bulan tersebut, di dalam bulan Ramadhan, maka ini  "Kadang seorang yang berpuasa tidak ada bagian dari puasanya kecuali lapar dan haus. kadang orang bersholat malam, namun tidak ada bagian baginya kecuali hanya begadang saja." "Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan ditanyai dengan nikmatnya."

4. Harusnya ibadah //////// ibadah yang lain. Namun ternyata masih banyak yang menelantarkan sholatnya. Sholat adalh rukun islam yang kedua. "maka datanglah orang-orang setelah mereka dan menelentarkan sholat maka mereka akan mendapatkan al Ghoy."

5. Dia tidak semakin dekat kepada Al-Qur'an. kadang kalau seorang membaca namun hanya sebagai rutinitas saja. tidak menyebabkannya cinta.

6. Tidak gemar memberi. "Kalian semua diajak untuk berinfak di jalan  Allah. diantara kalian ada yang bakhil..Dan siapa yang bakhil, sesungguhnya dia bakhil terhadap dirinya sendiri. Allah maha kaya, dan kalianlah yang faqir. kalian yang perlu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala "

Dan banyak lagi ...

Agar seorang hamba terhindar dari Kerugian. Maka hendaklah mengingat sejumlah perkara:

1. Saat ini, kita sedang berada di 10 hari terakhir ramadhan. Ini adalah waktu-waktu yang utama, saat-saat yang mulia. Dalam HR. Muslim dari Aisyah:"Sesungguhnya nabi bersungguh-sungguh melakukan ibadah di 10 hari terakhir ramadhan, kesungguhan yang tidak terjadi pada beliau pada hari-hari dan waktu lainnya..."
"Sesungguhnya Nabi, apabila 10 malam terakhir ramadhan telah masuk, maka dia mengencangkan sarungnya, beliau menghidupkan seluruh malamnya , dan beliau membangunkan keluarganya."
Beliau menggunakannya dengan baik, memanfaatkan karunia Allah.

2. Diyakini dan diamalkan. Pada setiap amalan jangan memandang dirinya telah sempurna. Hendaklah dia melihat dirinya dengan pandangan bahwa dirinya penuh dengan kekurangan dan kelalaian.

3. Mendalami makna ibadah dan meresapi maknanya dan dia merasa lezat dengan ibadah tersebut. Saat berpuasa, kita melihat semua kaum muslimin menahan. ada yang lebih baik. menahan , merasa lapar dan dahaga, namun puasanya dinikmati, tenang dan lezat. maka ini adalah kedudukan yang lebih tinggi.

Aisayah berkata: rasulullah berdiri melakukan shalat malam sampai kaki beliau pecah-pecah. Dikatakan kepada beliau: Ya Rasulullah.... rasulullah berkata: "Apakah tidak pantas, aku menjadi hamba yang bersyukur."

4. Ada kesempatan untuk Taubat nashuha. Muhasabah terhadap jiwa, diri dan apa yang telah dijalaninya.

5. Akan datang syariat zakat fitthri. Dia adalah hal yang menggugurkan jiwa dan membersihkan dosa. Sebagai lambang kesyukuran seorang hamba karena telah berpuasa.

Marilah kita manfaatkan akhir ramadhan ini untuk beramal sehingga menjadi orang yang beruntung dan tidak tergolong yang merugi.


Khutbah 2:
[Inti Khutbah 2]
Kita telah berada di akhir Ramadhan. Hari-hari yang telah berlalu telah dicatat dan akan dihisab pada hari kiamat. Allah berfirman dalam hadits Qudsi, "Wahai hamba-hambaku. Sesungguhnya itu adalah amal-amal kalian sendiri...Jangan sekali-sekali kecuali dirinya sendiri. "
"Barang siapa yang beramal shalih, maka itu untuk dirinya sendiri, dan bila dia berbuat jelek maka itu untuk dirinya sendiri."
Hari berlalu...
"Setiap jiwa kan mengalami kematian dan kalian akan kembali kepada kami."
"..."
"Setiap umat ada ajalnya, apabila ajal telah datang maka tidak dapat diajukan dan diundurkan."
"Dan setiap ajal telah dicatat di dalam kitab"
"Allah membolak-balikkan siang dan malam dan pada hal itu terdapat ibrah . "
mari kita memohon kepada Allah, beribadah kepadanya , bersimpuh kepadanya, dan beramal dengan amalan yang mendekatkan ke surga."
"Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung pada akhirnya."
Mari kita tutup Ramadhan dengan rasa takut dan khasyah..
Maka tutuplah bulan ini dengan kebaikan. dan berada pada hal yang dicintai Allah ta'ala.

[Do'a]

Semoga Allah menerima amal-amal kita.
Semoga Allah membebaskan kita

Innahu waliyyu dzalik...

Walhamdulillahi Rabbil 'Aaalamiin...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ijin copy akh

AbdurahmanBW mengatakan...

tafadhol//

Posting Komentar